Tentang Kedalaman Perairan
Kedalaman mempengaruhi temperatur. Temperatur akan menurun secara teratur sesuai dengan pertambahan kedalaman. Namun dalam lapisan air tertentu suhu air menurun secara tajam walaupun pertambahan kedalaman hanya sedikit. Lapisan ini disebut lapisan termoklin. Setelah lapisan termoklin, suhu air sungai menurun secara teratur sesuai dengan pertambahan kedalaman. Pada kedalaman melebihi 1000 m, suhu air sungai relatif konstan dan biasanya berkisar antara 20- 40C (Alam Ikan 1).
Kedalaman mempengaruhi temperatur. Temperatur akan menurun secara teratur sesuai dengan pertambahan kedalaman. Namun dalam lapisan air tertentu suhu air menurun secara tajam walaupun pertambahan kedalaman hanya sedikit. Lapisan ini disebut lapisan termoklin. Setelah lapisan termoklin, suhu air sungai menurun secara teratur sesuai dengan pertambahan kedalaman. Pada kedalaman melebihi 1000 m, suhu air sungai relatif konstan dan biasanya berkisar antara 20- 40C (Alam Ikan 1).
Pada kedalaman di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh bentuk topografi dasar perairan. Perairan Indonesia secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu perairan dangkal berupa paparan dan perairan sungai dalam paparan (shelf) adalah zone di sungai terhitung mulai dari garis surut terendah hingga pada kedalaman sekitar 120??? - 200 m, kemudian disusul dengan lereng yang lebih curam ke arah laut dalam (Alam Ikan 2).
Menurut Alam Ikan 3, daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan suatu perubahan kedalaman yang berangsur-angsur. Antara lain terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Continental Shelf
- Continental Shelfadalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai (kemiringan kira-kira sebesar 0,4 %) dan berbatasan langsung dengan daerah daratan. Daerah ini biasanya mempunyai lebar antara 50 sampai 70 kilometer dan kedalaman maksimum dari lautan yang ada diatasnya tidak lebih besar di antara 100 sampai 200 meter.
2. Continental Slope
- Continental slope mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf dimana kemiringan bervariasi antara 3% dan 6%.
3. Continental Rise
- Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-lahan menjadi datar pada dasar lautan.
Hal Lain Yang berhubungan dengan Ekologi Perairan
- Temperatur
- Kedalaman
- Kecerahan
- Substrat Perairan
- Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen)
- Karbondioksida
- Derajat Keasaman (pH)
- Salinitas
- Alkalinitas
- Klasifikasi Salinitas
- Ekosistem Muara
- Ekosistem Sungai
- Tingkah Laku Organisme Sungai
- Ekosistem Pantai
Explanation :
Alam Ikan 1 : LIPI, 1988
Alam Ikan 2 : Nontji, 1987
Alam Ikan 3 : Hutabarat (1984
reff : http://www.alamikan.com/2012/11/mengetahui-tentang-kedalaman.html
0 comments:
Post a Comment