Rawai tuna atau tuna long line merupakan alat penangkap ikan tuna yang paling efektif. Rawai tuna merupakan rangkaian sejumlah pancing yang dioperasikan sekaligus. Satu tuna long liner biasanya mengoperasikan 1.000 -2.000 mata pancing untuk sekali turun. Rawai tuna umumnya dioperasikan di laut lepas atau mencapai perairan samudera. Alat tangkap ini bersifat pasif, yaitu menanti umpan dimakan oleh ikan sasaran. Pengoprasian alat ini adalah dengan menurunkan pancing ke perairan, lalu mesin kapal dimatikan sehingga kapal dan alat tangkap akan hanyut mengikuti arus atau disebut drifting. Drifting berlangsung selama kurang lebih 4 ? 5 jam, selanjutnya mata pancing diangkat kembali ke atas kapal.
Baca Juga : Alat Tangkap Ikan Bubu dasar lawan Bubu Lipat
Umpan long line harus bersifat atraktif, misalnya sisik ikan yang mengkilat, tahan di dalam air dan tulang punggung yang kuat. Umpan dalam pengoperasian alat tangkap ini berfungsi sebagai alat pemikat ikan. Jenis umpan yang digunakan umumnya ikan pelagis kecil, seperti lemuru (Sardinella sp.), layang (Decapterus sp.), kembung (Rastrelliger sp.) dan bandeng (Chanos chanos). Rawai tuna ini merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan karena bersifat selektif terhadap jenis ikan yang ditangkap. Jenis ikan tangkapan utama berupa ikan tuna dan ikan cakalang merupakan jenis komoditi yang exportable, sehingga pemanfaatan alat tangkap ini semakin meningkat. Dahuri (2001), menyampaikan bahwa potensi tuna dan cakalang di perairan indonesia adalah 780.040 ton. Oleh karena itu, pentingnya pengoperasian alat tangkap rawai tuna dibahas dalam tulisan ini.
Baca Juga : Klasifikasi dan Metode Jaring Perawai dan Rawai Tuna
Kapal Alat tangkap rawai tuna dioperasikan menggunakan kapal khusus rawai tuna yang memiliki buritan cukup luas untuk pengoperasian rawai menggunakan line hauler. Kapal yang digunakan berukuran yang bervariasi sekitar 30 ? 600 GT. Ukuran kapal tersebut menentukan jumlah hari trip penangkapan yang dilakukan.Bahan pembuatan kapal ada yang terbuat dari kayu, FRP dan baja. Bahan kapal juga tergantung kepada ukuran besar kapal. Ukuran kapal lebih dari 150GT umumnya terbuat dari baja.
Alat tangkap rawai pada dasarnya rawai tuna terdiri atas 3 komponen utama, yaitu pelampung rangkaian tali temali dan pancing. Pada pancing dilengkapi dengan umpan berupak ikan utuh jenis pelagis kecil yang disukai ikan tuna. Jumlah pancing yang digunakan berkisar antara 800 ? 2000 pancing dengan panjang rentang tali bisa mencapai ratusan kilimeter.
Alat bantu penangkapan yang dipergunakan dalam pengoperasian rawai tuna adalah lampu apung atau radio apung yang berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan atau posisi alat tangkap. Selain itu juga umumnya dilengkapi dengan line hauler, line thrower, belt conveyor, penggulung tali cabang dan peralatan oseanografi.
Baca Juga : Kondisi dan Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan
Umumnya tuna dan cakalang dapat tertangkap pada keldalaman 0 ? 400 meter. Salinitas perairan yang disukai berkisar 32 ? 35 ppt atau di perairan oseanik dan suhu perairan berkisar17 ? 31o C.Penentuan daerah penangkapan dengan tepat dapat dilakukan dengan dukungan berbagai informasi dan bantuan teknologi yang terus berkembang selain dengan secara visual langsung di perairan. Penggunaan teknologi saat ini adalah penginderaan jauh kelautan dan hidroakustik yang menentukan daerah penangkapan dengan menganalisis secara fisika kimiawi perairan
Explanation :
Explanation :
Alam Ikan 1 : Naingolan, 2007
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat
reff : http://www.alamikan.com/2015/05/alat-tangkap-tuna-dan-cakalang-rawai.html
0 comments:
Post a Comment