Sel Fotoreseptor Mata Ikan
Sel fotoreseptor adalah sel-sel yang memiliki pigmen yang sensitif dalam menangkap energi cahaya (foton) yang selanjutnya energi tersebut diubah menjadi energi kimia atau energi listrik untuk berbagai proses metabolisme yang terdapat di bagian tubuh tertentu (Alam Ikan 1)
Fotoreseptor menyerap foton dan mengubah cahaya menjadi energi listrik berupa signal yang mampu diinterpresentasikan oleh syaraf. Fotoreseptor pada kebanyakan mata ikan terdiri dari dua tipe yaitu sel kerucut (cone cell) dan sel batang (rod cell). Mata ikan yang memiliki kedua jenis fotoreseptor tersebut disebut dupleks. Distribusi sel kerucut dan sel batang pada retina berbeda-beda, dimana perbedaan tersebut berhubungan dengan pemanfaatan indera penglihatan pada lingkungan hidupnya (Alam Ikan 1).
Baca Juga : Arus Geostrofik
Menurut (Alam Ikan 2), kon dan rod adalah dua jenis fotoreseptor yang masing-masing berbentuk kerucut dan batang. Kon dipakai pada aktivitas siang hari dan rod pada aktivitas malam hari. Artinya, kon bertanggungjawab pada penglihatan cahaya terang (penglihatan photopik) dan rod pada penglihatan cahaya samar (penglihatan scotopik). Pada saat cahaya terang menyinari mata, kon bergerak menjauhi membran pembatas terluar, sedangkan rod diselimuti epitelium berpigmen. Sebaliknya, pada saat cahaya lemah atau ikan pindah ke tempat gelap, rod mendekati membran pembatas terluar dengan segmen terluar pada kon dilindungi oleh epitelium berpigmen. Selain bertanggungjawab terhadap cahaya terang, kon merupakan fotoreseptor yang peka terhadap warna cahaya yakni biru, hijau, dan merah. Perbedaan kepekaan cahaya pada kon dan rod disebabkan oleh kandungan pigmen penglihatan yang sedikit berbeda. Kon mengandung rhodopsin yang merupakan gabungan retinen dan fotopsin yang peka terhadap warna, sedangkan rod adalah gabungan retinen dan scotopsin.
Ukuran kon menunjukkan kesensitifan retina terhadap spektrum cahaya. Kon paling pendek sensitif terhadap gelombang cahaya terpendek dan kon paling panjang sensitif terhadap gelombang cahaya terpanjang. Kesensitifan retina juga disebabkan oleh bentuk dan pola sebaran kon. Kon dan rod dapat menerima rangsang energi cahaya karena memiliki struktur fungsional yang terdiri atas: segmen luar dan segmen dalam. Segmen luar mengandung zat fotokimia berupa rhodopsin, segmen dalam mengandung banyak mitokondria untuk menyaring energi yang selanjutnya digunakan untuk fungsi fotoreseptor (Alam Ikan 2).
Sel kerucut (kon) dipakai pada aktivitas siang hari. Artinya, sel kon bertanggung jawab pada penglihatan cahaya terang (penglihatan photopik). Ikan memiliki sel kerucut dengan pola mozaik menunjukkan bahwa ikan tersebut sangat sensitif menggunakan indera penglihatannya, biasanya merupakan ikan yang aktif memburu mangsanya. Susunan mozaik sel kerucut dapat berubah pada satu individu, tergantung pada habitatnya. Semakin bertambah panjang tubuh ikan, maka diameter lensa akan meningkat, fokus lensa semakin panjang, dan ketajaman penglihatan ikan akan makin meningkat karena meningkatnya fokus lensa menyebabkan nilai sudut pembeda terkecil semakin kecil. Meningkatnya diameter lensa lebih besar pengaruhnya terhadap ketajaman penglihatan ikan dibanding dengan kepadatan sel kerucut. Kepadatan sel kerucut cenderung menurun dengan meningkatnya panjang tubuh. Jenis ikan yang aktif pada siang hari, pada umumnya kon tersusun dalam bentuk mozaik pada retina. Kon tersebut dapat tersusun dalam bentuk barisan ataupun dalam bentuk empat persegi (Alam Ikan 2).
Menurut (Alam Ikan 4), pada umumnya ikan-ikan yang memiliki kon dalam bentuk mozaik seperti ini adalah jenis ikan yang sensitif sekali menggunakan indera penglihatannya, biasanya merupakan jenis ikan yang aktif memburu mangsa. Untuk jenis ikan-ikan yang hidup pada lapisan dalam (deep sea fishes), banyaknya kon sangat kurang atau tidak ada sama sekali.
Baca Juga : Gerakan vertikal (upwelling dan downwelling)
Sel kerucut (cone cell) dan Sel batang (rod cell)
Menurut (Alam Ikan 3), Pada mata vertebrata termasuk ikan, fotoreseptor terdiri dari dua jenis yakni sel kerucut (cone cell) dan sel batang (rod cell). Sel kerucut ditemukan umumnya pada ikan yang aktifitasnya pada siang hari (diurnal), sedangkan sel batang banyak ditemukan pada ikan yang aktif pada malam hari.
Sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan terang (photopic vision) dan sel batang berfungsi untuk penglihatan gelap (scotopic vision). Pada saat terang sel kerucut akan bergerak menjauhi membrane pembatas luar, sedangkan sel batang akan diselimuti oleh pigmen epithelium. Pada saat gelap atau cahaya lemah maka sel batang akan mendekati membrane pembatas luar dan segmen terluar dari sel kerucut akan dilindungi oleh pigmen epithelium. Berikut adalah gambar sel kerucut dan sel batang (Alam Ikan 3).
Sel fotoreseptor memiliki dua jenis pigmen yang peka akan cahaya, yaitu rhodopsin (warna ungu) dan porphyropssin (warna merah). Kedua pigmen ini dibuat dari vitamin A dalam keadaan gelap. Secara umum dapat dikatakan bahwa ikan air tawar mempunyai porphyropsin dan ikan air laur mempunyai rhodopsin. Pada retina ikan golongan diadromus mempunyai lebih banyak rhodopsin ketika di laut dan sebaliknya bila di air tawar maka porphyropsin lebih banyak daripada rhodopsin (Alam Ikan 4).
Distribusi Sel Fotoreseptor
Distribusi sel kerucut dan sel batang pada retina berbeda-beda dimana perbedaan tersebut berhubungan dengan pemanfaatan indera penglihatan pada lingkungan hidupnya. Contohnya pada ikan wolf (Anarichus lupus) dan dragonet (Callionymus lyra) yang mempunyai peningkatan sel kerucut yang sangat mencolok pada bagian dorsal retina. Hal ini menunjukkan bahwa jenis ikan tersebut mempunyai keistimewaan melihat kearah bawah (Alam Ikan 1).
Pada jenis ikan dari famili Labridae dan Gadoidae seperti ikan pollack (Pollachus pollachus), coalfish (Pollachus virens), cod (Gadus moruha) dan hake (Merluccius meriuccius) yang penyebaran kon merata pada bagian temporal, sehingga arah penglihatan yang paling baik adalah kearah depan. Ikan pelagis dari keluarga Clupeidae memiliki pengkonsentrasian kon yang sangat padat pada area ventro temporal, sehingga arah penglihatan lebih cenderung kedepan dan ke atas. (Alam Ikan 1).
Baca Juga : Cincin Arus Teluk (Gulf Stream Rings)
Penelitian yang dilakukan oleh (Alam Ikan 4) pada mata ikan teri Engroulis japonica, menunjukkan bahwa ikan tersebut memiliki dua jenis kon, yaitu jenis kon yang bercabang (bifid cone) dan kon tunggal yang bersatu sehingga mirip ujung sebuah garpu. Kon yang bergabung tersebut tersusun bergantian dan teratur sehingga membentuk susunan mozaik yang sangat artistik. Untuk ikan karang, sebagaimana sel kerucut ikan lain juga berpola mozaik. Susunan mozaik tersebut berbentuk garis atau pola bujur sangkar tunggal maupun ganda.
Pada kebanyakan ikan, sel kerucut ganda identik dengan sel kerucut kembar, sedangkan sel kerucut tunggal hanya satu tipe. Ikan yang memiliki sel kerucut dengan pola mozaik menunjukkan bahwa ikan tersebut sangat intensif menggunakan indera penglihatannya, dan biasanya merupakan ikan yang aktif dalam memburu mangsanya (Alam Ikan 1).
Menurut (Alam Ikan 4) kepadatan sel kerucut akan tetap sama selama hidup ikan, yang berubah adalah kekuatan penglihatan sejalan dengan pertumbuhan lensanya. Semakin bertambah panjang tubuh ikan, maka diameter lensa akan meningkat, fokus lensa semakin panjang dan ketajaman penglihatan ikan semakin meningkat karena meningkatnya fokus lensa menyebabkan nilai sudut pembeda terkecil semakin kecil (Alam Ikan 1)..
Sel batang terdiri atas dua bagian, yaitu segmen luar dan segmen dalam. Sel batang banyak ditemukan pada ikan yang aktif saat senja (crepuscular) dan ikan yang aktif pada malam hari (nokturnal). Khusus ikan laut memiliki retina yang unik dan fotoreseptor banyak terdiri dari sel batang (Alam Ikan 1).
Sama halnya sel kerucut, sel batang juga tersusun berkelompok. Sel batang yang mengelompok banyak ditemukan pada ikan-ikan dasar, yang sepanjang hidupnya didekat dasar perairan, dimana nyaris tidak tercapai oleh sinar matahari. Contohnya adalah ikan dari genus Apogon yang hanya memiliki sel batang saja (Alam Ikan 1).
Ada lagi yang berhubungan Morfologi Ikan seperti berikut :
- Retina Mata Ikan
- Sel Fotoreseptor Mata Ikan
- Vitreous Humor
- Lensa Mata Ikan
- Ketajaman Penglihatan Mata Ikan
- Jarak pandang maksimum Mata Ikan
- Sumbu penglihatan Mata Ikan
- Suara Ikan di Perairan
- Inner Ear Ikan
- Gelembung Renang ikan
- Linea Lateralis Ikan
- Stress Pada Ikan
- Tingkah Laku Ikan Terhadap Suara
Explanation :
Alam Ikan 1 : Abdul Razak el at. 2005
Alam Ikan 2 : Tamura, 1957
Alam Ikan 3 : Picher, 1998
Alam Ikan 4 : Gunarso, 1985
Alam Ikan 3 : Picher, 1998
Alam Ikan 4 : Gunarso, 1985
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat
reff : http://www.alamikan.com/2012/11/sel-fotoreseptor-mata-ikan.html
0 comments:
Post a Comment