Peralatan Navigasi
Menurut SOLAS 1974, walaupun sebuah kapal telah dilengkapi dengan peralatan navigasi yang canggih / modern, tetapi peralatan navigasi konvensional masih harus ada di kapal. Peralatan navigasi konvensional adalah peralatan navigasi yang tidak memerlukan kelistrikan kapal, sehingga apabila generator kapal padam alat masih dapat digunakan secara normal. Yang termasuk alat navigasi konvensional adalah:
1. Perum (Klasik);
2. Topdal;
3. Sextant;
4. Chronometer pegas;
5. Pedoman magnet; dan
6. Pesawat baring.
Fish finder
Fish finder adalah alat elektronik yang terdapat di kapal yang digunakan untuk mengukur kedalaman air laut. Prinsip kerja ?Fish finder? sama dengan ?echo sounder? yaitu mengukur kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran suara. Getaran pulsa tersebut dipancarkan ?transducer? kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan dasar laut akan memantulkan kembali pulsa tersebut, kemudian diterima oleh ?transducer? kapal (Alam Ikan 1).
Baca Juga : Berbagai macam Bentuk Tubuh Ikan
Menurut (Alam Ikan 2), selang waktu pulsa saat dipancarkan sampai kembali ke receiver dapat dihitung, sedangkan kecepatan suara di air dapat dikatakan tetap, maka setengah waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan suara di air dapat dihitung kedalaman air.
?Fish finder? merupakan alat akustik pendeteksi benda-benda di perairan seperti kelompok ikan, dimana beam yang dihasilkan mendeteksi secara vertikal. Prinsip menggunakan ?fish finder? untuk mendeteksi kelompok ikan dan bentuk dari dasar perairan adalah pendeteksian yang dilakukan oleh ?transducer?, hasilnya ditampilkan oleh display (layar) (Alam Ikan 3).
Menurut (Alam Ikan 1), ?fish finder? adalah alat bantu penangkapan yang menggunakan prinsip pantulan gelombang suara yang dipancarkan oleh kapal, kemdian setelah menyentuh dasar laut, pulsa gelombang itu dipantulkan kembali ke kapal, sehingga nelayan dapat membaca kedalaman laut di layar ?fish finder?. Frekuensi yang digunakan lebih tinggi sehingga dapat mendeteksi keberadaan ikan di perairan, sehingga penggunaan alat bantu penangkapan ini akan mempercepat nelayan untuk menangkap ikan.
Komponen fish finder
Fish finder memiliki beberapa bagian-bagian, yaitu:
a) ?Transmiter?
- Komponen pembangkit pulsa listrik pada frekuensi tertentu. Pulsa gerbang dibuat dalam komponen pembentuk pulsa dimana panjang dan lama pulsa ditentukan. Pulsa yang dibangkitkan oleh osilator kemudian dikuatkan dalam ?power amplifier? sebelum disalurkan pada ?transducer? (Alam ikan 4).
b) ?Transducer?
- Alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara kemudian suara tersebut dipancarkan ke dalam laut, juga sebaliknya merubah energi suara menjadi energi listrik, pada saat pantulan berupa gema diterima. Fungsi lainnya yaitu untuk menghimpun energi suara yang dipancarkan ke dalam ?beam? (sudut sorotan). Dalam perikanan digunakan ?transducer nickel ?dan transduser keramik (Alam ikan 4).
c) ?Receiver?
- Alat untuk menguatkan sinyal listrik yang masih lemah dari ?transducer? saat gema terjadi sebelum dialirkan dalam ?recorder?. Penguatan ini dilakukan pada ?receiver? dan jumlah penguatan dapat dibedakan oleh sensifitas (kepekaan) atau volume control (Alam ikan 4).
d) ?Recorder?
- Recorder Berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis kedalam kertas serta menampilkannya pada layar display CRT (?Cathoda Ray Tube?) berupa sinar osilasi (untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk ?echo sounder? tanpa rekaman), selain itu juga dapat berfungsi sebagai sinyal untuk menguatkan pulsa transmisi dan penahanan awal penerimaan ?echo? pada saat yang sama (Alam ikan 4).
Baca Juga : Alat Bantu Navigasi Laut
Cara interpretasi fish finder
Beberapa cara interpretasi pada ?fish finder? adalah sebagai berikut:
1. Frekuensi rendah (?Low frequency?)
- Digunakan untuk area yang lebih luas dan dalam, karena gelombang suara yang dipancarkan rendah maka sinyal yang diterima oleh ?receiver? akan lebih baik daripada menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi ini sangat baik untuk pencarian ikan dan memilih kondisi dasar perairan (Alam Ikan 3).
2. Frekuensi tinggi (?High frequency?)
- Frekuensi ini digunakan pada kondisi perairan yang dangkal. Sangat baik untuk mendeteksi ikan yang berada dipermukaan perairan. Gelombang suara yang dihasilkan oleh transducer pada kedalaman yang dangkal akan lebih cepat dipantulkan kembali di dasar perairan. Sehingga frekuensi yang cocok untuk dasar perairan yang dangkal adalah frekuensi tinggi (Alam Ikan 3).
3. Pilihan Warna (?Color bar?)
- ?Color bar? berfungsi sebagai pilihan warna pada ?fish finder? serta menerangkan adanya hubungan antara intensitas yang digunakan pada ?fish finder? dan warna gambar pada layar monitor. Warna gambar pada layar monitor terdiri atas warna merah, orange, kuning, hijau, biru, dan biru gelap. Sedangkan untuk intensitas warna, warna yang paling atas adalah warna merah tua, kemudian semakin ke bawah intensitas semakin redup dan dasar perairan berwarna biru tua. Untuk pemilihan warna latar belakang pada layar monitor, dapat dipilih dengan memilih pada tampilan menu utama (Alam Ikan 3).
4. Kumpulan Ikan ( ?Fish schools?)
- Jumlah ikan pada suatu kumpulan ikan dapat diduga dengan melihat pantulan atau gema ikan pada layar monitor, tetapi faktor pengalaman lebih berperan untuk menentukan jumlah ikan. Untuk menentukan jumlah ikan pada layar monitor biasanya sebanding dengan ukuran ikan yang sebenarnya. Tetapi bila ada ikan dengan ukuran yang sama namun berada pada kedalaman yang berbeda, ikan yang berada pada kedalaman yang lebih dangkal akan lebih kecil ukurannya dibanding dengan ikan yang berada pada kedalaman yang lebih dalam, karena pantulan gelombang ultrasonik yang dihasilkan akan melebar, hal ini menyebabkan ikan yang berada lebih dalam akan terlihat lebih besar (Alam Ikan 3).
5. Kepadatan Ikan ( ?Fish schools density?)
- Jika ada dua ikan yang terlihat dengan warna yang sama namun pada kedalaman yang berbeda, maka ikan yang berada pada kedalaman yang lebih dalam akan terlihat lebih tebal, karena gelombang ultrasonik yang dipancarkan melemah dan menyebar. Tampilan pada layar monitor juga menampakan warna yang lebih lemah (Alam Ikan 3).
6. Pantulan Dasar Perairan (?Bottom echoes?)
- Pantulan dasar perairan biasanya lebih cerah, pada layar monitor berwarna merah kecoklatan atau merah, tetapi warna dan intensitas akan berubah-ubah sesuai dengan bahan dasar perairan, kedalaman, kondisi laut, frekuensi, panjang gelombang yang digunakan dan sensivitas perairan (Alam Ikan 3)
7. ?Bottom lock?
- Pada perairan yang menampilkan daerah diantara ?zoom marker? dan dasar laut, ?bottom lock? digunakan untuk memperjelas gambar ikan yang berada didekat dasar perairan. Pada layar monitor, gambar akan dibagi menjadi dua bagian, yang disebelah kanan adalah gambar normal, sedangkan gambar disebelah kiri adalah gambar yang telah diperjelas dimana kumpulan ikan akan tampak lebih jelas dan dasar laut akan terlihat seperti garis lurus (Alam Ikan 3).
8. ?Zero line?
- ?Zero line? berfungsi untuk menerangkan posisi ?transducer? pada saat terakhir. Apabila terjadi perubahan jarak (pergerakan kapal) maka tampilan pada layar juga akan berubah sesuai dengan kontur dasar perairan (Alam Ikan 3).
9. Plankton
- Lapisan plankton yang berada di permukaan perairan air mirip dengan kumpulan ikan, dengan tampilan warna pada layar monitor berwarna hijau atau biru. Plankton biasanya turun kebawah permukaan dasar perairan pada siang hari dan muncul ke permukaan pada malam hari. Untuk membedakan plankton dengan kumpulan ikan maka dibutuhkan kecermatan untuk mengamati tampilan pada monitor, dalam hal ini pengalaman sangat berperan untuk membedakannya (Alam Ikan 3).
10. Pertemuan arus laut (?Current rip?)
- Apabila ada dua arus laut yang bertemu dengan kecepatan yang berbeda arah dan temperatur air, akan menghasilkan arus pertemuan. Pada layar monitor akan terlihat seperti adanya garis kurva di antara permukaan dan dasar perairan (Alam Ikan 3).
11. Gangguan permukaan (?Surface Noise?)
- Ketika kapal melewati gelombang, maka akan menimbulkan suara bising. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada layar monitor terutama pada bagian atas layar monitor yang menyebabkan adanya warna gelap. Hal ini dapat dihilangkan dengan memfungsikan clutter function (Alam Ikan 3).
12. ?Aerated water?
- Apabila kapal melewati perairan atau melakukan putaran maka akan menyebabkan perbedaan pada gema dasar laut di layar monitor. Hal ini disebabkan karena adanya gelembung udara yang menghambat pancaran gelombang suara yang dipancarkan oleh ?transducer?. Untuk meminimalkan hal ini maka harus menggunakan gelombang yang berfrekuensi rendah (?low frekuensi?) (Alam Ikan 3).
Hal Lain Yang berhubungan dengan Navigasi
- Peta laut dan Penerbitan navigasi
- Suar
- Fish finder
- Echo sounder
- RADAR
- SONAR
- GPS
Explanation :
Alam Ikan 1 : Suariyoto, 2002
Alam Ikan 2 : Ismail, 1975
Alam Ikan 3 : Lennan, 1995
Alam Ikan 4 : Burczynski , 1985
Alam Ikan 3 : Lennan, 1995
Alam Ikan 4 : Burczynski , 1985
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat
reff : http://www.alamikan.com/2012/11/mengetahui-tentang-fish-finder.html
0 comments:
Post a Comment